Friday, August 24, 2012

Cara Mendidik dan Membentuk Anak menjadi Sukses

Bagaimana Mendidik dan Membentuk Anak menjadi Sukses.

Anak  adalah merupakan Aset berharga bagi kita, yang akan meneruskan rencana untuk melanjutkan jalan kesuksesan yang telah kita rintis sejak awal perkawinan kita. Anak ibarat kertas putih , dimana orang tua mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk dan membawa anak ke arah manapun kita mau.

Berikut sedikit tip dan ulasan untuk mendidik anak menuju kesuksesan.

I. Pendidikan sejak dini ( Usia di bawah 2 tahun ) :

1. Mengenalkan dengan benda sekitar baik benda mati ataupun benda hidup.
    Cara ini sangat berguna untuk memperluas dan membuka lebar jalan fikiran anak , serta merangsang anak
    untuk menjalankan fikiran secara reflek.
    Alat yang bisa dipakai :
  • Gunakan benda nyata untuk pengenalan, tetapi ingat tetap memperhatikan apakah benda tersebut  membayakan terhadap anak atau tidak, pilih mainan yang tidak berbahaya . Bila ada tingkat bahaya walaupun kecil maka orang tua  harus memperhatikan dan mengarahkan untuk menghindari bahaya. Cara ini sangat berguna untuk mengarahkan reflek berfikir anak membedakan benda satu dengan lainnya , dimana secara tidak langsung, anak akan berfikir untuk mengenal ciri-ciri benda.
  • Gunakan Gambar untuk perbandingan , ini sangat membantu anak reflek anak dalam mengingat sesuatu, ketika suatu saat ia berhadapan benda bergerak yang mirip dengan gambar yang pernah dilihat. Ini sangat berguna untuk mempertajam daya ingat.
  • Gunakan suara / bunyi-bunyian yang berbeda . Ini sangat berguna  karena dengan sendirinya anak akan memadukan pendengaran dan reflek berfikir, dan  dalam  jangka yang tidak terlalu lama  secara otomatis anak akan menganalisa apa yang didengarnya kemudian akan memacu untuk melakukan reflek gerakan dan tindakan.
  2. Peran Aktif orang tua .
      Hal - hal yang perlu diperhatikan :
  • Setiap anak mempunyai reflek keinginan,  yang akan diungkapkan ketika sang anak mengeluarkan suara dari mulutnya, disini orang tua bisa  merespon dengan mengalihkan dan mengarahkan anak agar  menjadi lebih tertarik dengan yang kita maksudkan . misalnya : anak akan reflek berteriak ketika melihat gambar kereta atau melihat kereta, arahkan anak untuk mengucapkan kereta, arahkan anak untuk mentahui ciri kereta dengan bunyinya, arahkan anak untuk mengerti dimana semestinya kereta berjalan di jalur kereta.
II. Mengarahkan anak untuk usia 3 tahun sampai dengan 5 tahun.

Hal -hal yang harus dihindari yang nantinya akan menyusahkan orang tuanya :
  • Hindari membelikan jajanan atau makanan , dengan memanggil penjual makanan ,   untuk meredam  anak yang sedang menangis, tetapi alihkan perhatian dengan memanfaatkan barang yang sudah ada atau permainan yang bisa menarik perhatian dan tidak berbahaya.
  • Jangan biasakan membelikan permainan  untuk meredam ketika anak sedang menangis.
  • Hindari menakut-nakuti anak , yang bertujuan agar anak menjadi penurut. Ini akan menjadi bumerang bagi kita sendiri. 
Pada usia ini adalah masa mulai pembantukan kepribadian anak karena usia ini daya tangkap dan berfikirnya sangat luar biasa .
Cara khusus untuk mengarahkan anak :
  1. Kenalkan  adanya Sang pencipta sebagai pengendali perilakunya . Ini sangat berguna untuk memperkenalkan kepada anak , agar bisa membedakan hal yang baik dan buruk dalam segala hal. Misalnya : Tentang tindakan pengrusakan terhadap barang, pelemparan barang , pemukulan ataupun perkataan yang baik atau buruk .
  2. Peran aktif Orang Tua. Karena kita sudah bertekat untuk membentuk dan mengarahkan anak maka peran orang tua selalu dibutuhkan sebagai penyearah bila ada kesalahan, ataupun sebagai tutorial disaat sedang menemani anak bermain. Orang Tua adalah teman  bermain anak yang paling dekat , oleh karena itu jangan sia-siakan kesempatan disaat bermain dengan anak , dengan memperi pelajaran yang baru dalam segala hal yang positif  . Misalanya : Dengan menambah kemampuan Bahasa, kemampuan menulis atau menggambar, kreatifitas permainan , dan masih banyak lagi . Hal yang tidak boleh dilupakan orang tua terhadap anak , yaitu selalu memberi pengertian dan jangan malas memberi penjelasan disaat si anak berjalan keluar jalur .
III. Mengarahkan  Anak di usia 6  sampai 10 tahun .

Pada umumnya mulai usia ini,  anak sudah  sedikit  bisa mengendalikan diri dan mengontrol emosinya .
Cara yang harus dilakukan  adalah 
1.   Melakukan Kontrol terhadap perkembangan anak .
      Dalam setiap perkembangan anak, selalu dilakukan monitoring,  orang tua harus cepat tanggap    
      terhadap  perubahan yang terjadi pada  anak, baik yang berhubungan dengan prilaku ataupun daya fikir.
2.   Selalu membangun komunikasi dengan anak.
      Dengarkan keluhan anak , dan beri solusi dengan memberi pengertian yang baik .
3.   Memberi  kepercayaan sedikit demi sedikit  , dengan melalukan evaluasi terhadap hasil yang
      dicapai .
4.   Beri dorongan dalam setiap kegiatan , agar tercapai hasil yang maksimal, jangan lupa untuk tetap
      membatu bila ada masalah yang tidak mampu dilakukan .
5.   Arahkan anak untuk bisa menghargai WAKTU , berikan kesibukan untuk meningkatkan daya fikir
      misalnya : Dengan memberikan pengetahuan tambahan dengan memberikan les khusus, atau memberi
      tugas yang bisa membangkitkan tanggung jawab terhadap tugas.
      Tetap harus memperhatikan kondisi kesehatan anak dan waktu istirahat anak.
6.   Menanamkan Anak untuk berani berperan didasarkan kebenaran dan kenyataan yang ada.
      Misalnya : Selalu membiasakan anak untuk  menyampaikan hasil terhadap tugas yang telah diselesaikan
      kepada yang memberi tugas . Jangan lupa selalu memberikan arahan cara menyampaikan sesuatu
      tersebut kepada orang lain.
     
IV.  Mendidik anak usia 10 tahun keatas .

Anak usia ini sangat membutuhkan dorongan untuk membangkitkan kepercayaan , dengan adanya kepercayaan akan mulai tumbuh keberanian dan eksistensi untuk tampil di publik.
Untuk mendidik dan mengarahkan anak pada usia ini adalah :
1. Langkah awal perhatikan dan pelajari lagi  dari semua sisi kehidupan anak kita ,  dari cara berbicara, cara
    menyampaikan kepada orang lain, cara menyelesaikan masalah , cara berpakaian , atau bahkan cara
    memilih teman  pergaulannya.
    Dari sini mulai dilakukan langkah penataan kembali dengan melengkapi kekurangannya, dan tetap beri 
    pengertian  dan pengetahuan dengan cara yang baik.
2. Tetap melakukan monitoring Bagaimana anak  memanfaatkan waktu . Coba perhatikan sudahkan
    Anak kita menghargai waktu dan memanfaatkan waktu .
3. Monitoring terhadap tanggung jawab anak terhadap segala hal. Orang tua harus selalu membantu
    membibing  dalam mengatasi masalah.
4. Persiapkan pendidikan tambahan anak , ini berguna untuk menopang kemampuan  dan membangkitkan
    kepercayaan anak. Misalnya : Kemampuan tambahan bahasa asing yang bisa menopang masa depan.
5. Peran orang tua secara tidak langsung dalam mengikuti perkembangan dunia pendidikan. Ini untuk
    mengevaluasi Apakah pendidikan yang diterma anak sudah semua mengikuti standar pendidikan tersebut.

V. Mengarahkan anak usia 12 tahun keatas :
Pada usia mulai 12 tahun keatas , ini adalah usia mandiri, namun orang tua harus tetap  memperhatikan anak , karena  usia tersebut lingkungan juga mulai memberikan peran.Komunikasi terhapad anak harus tetap diperhatikan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Beri bekal anak untuk bisa lebih mandiri.
    misalnya : bila orang tua mempunyai usaha , libatkan sedikit demi-demi sedikit agar anak bisa terjun dalam
    membantu usaha tanpa mengganggu aktivitas pendidikannya.
2. Kenalkan anak dengan dunia usaha, walaupun hanya sebagai pendidikan.
    misalnya : tentang riwayat seseorang yang merangkak dari bawah hingga menjadi orang sukses, serta cara
    yang dilakukan orang tersebut dalam mencapai cita-citanya.

Selalu ingat kesuksesan itu milik semua orang, dan anak kita adalah salah satu dari orang tersebut.
Orang tua yang bisa mengarahkan anak menjadi orang sukses adalah orang tua yang benar-benar sukses.
Tetap berjuang untuk anak kita, Ingat sekali lagi anak adalah aset berharga bagi kita.






       

      

Friday, June 22, 2012

Tip dan Teknik Membentuk Keluarga bahagia


Mempunyai keluarga bahagia adalah dambaan setiap orang, apalagi bagi teman-teman yang sudah tiba saatnya memikirkan rencana untuk pernikahan. Hal yang dianggap PALING SULIT untuk berumah tangga adalah MENYATUKAN 2 PIKIRAN YANG BERBEDA didalam satu atap rumah dan dalam waktu yang sama. Kadang kita mempunyai fikiran yang menurut anggapan kita baik, tetapi belum tentu sesuai dengan pasangan kita, malah pendapat itu boleh jadi bertolak belakang dengan pasangan kita.

Tip berikut adalah Teknik yang menjadi bahan pertimbangan membentuk rumah tangga bahagia.

 I. TAHAP PERSIAPAN .

 Pada tahap ini, lebih mengarah pada persiapan mental sebelum masuk jenjang berumah tangga. Yang harus dipahami TUJUAN MEMBENTUK KELUARGA BAHAGIA adalah : Tercapainya kebutuhan JASMANI sekaligus Kebutuhan ROHANI.

TIP dan Teknik yang harus  DILAKUKAN untuk pemenuhan kebutuhan JASMANI pada tahap persiapan :
  • Pahami bahwa dalam Berumah tangga membutuhkan sarana pendukung berupa materi, Maka langkah pertama, usahakan ADA SUMBER DANA yang bisa kita pakai, untuk sarana menopang rumah tangga . contoh : Dengan berdagang, atau yang lainnya.
  • Biasakan mengolah hasil keringat ( penghasilan kita ) ataupun Uang pemberian dengan sebaik-baiknya . contoh : Pilih skala prioritas kebutuhan yang mutlak harus segera dipenuhi,
  • Biasakan menyimpan uang sisa dari pemenuhan kebutuhan pokok untuk berjaga-jaga, Berfikirlah bahwa kita pasti akan mempunyai kebutuhan mendesak yang datangnya sewaktu-waktu. 
  • Tanamkan dalam diri kita bahwa kunci kebahagian keluarga , bukan dari harta yang berlebih atau mempunyai pasangan yang cantik / tampan TETAPI bagaimana kita bisa mengolah rumah tangga bersama pasangan kita dengan sebaik-baiknya.
  •  Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencari solusi yang baik , BUKAN MUSYAWARAH UNTUK MEMPERTAHANKAN PENDAPAT KITA YANG MENURUT ANGGAPAN KITA BENAR.
  • Selalu berusaha menghormati pendapat orang lain, COBALAH mengambil sisi baik dari pendapat orang lain. TIP Persiapan yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Rohani : 
  • Bentengi diri kita dengan Agama yang baik, ini berguna untuk membentuk keluarga dan keturunan kita berbuat dan mempunyai akhak yang baik. Berfikirlah bahwa membentuk rumah tangga bukan hanya melampiaskan kebutuhan biologis pribadi saja, tetapi lebih mengarah kepada pemenuhan kebutuhan antar pasangan, Sehingga komunikasi yang baik sangat di butuhkan.
 II. Tahap memilih Pasangan Hidup.

Pada tahap ini penulis tidak akan menguraikan secara detail , karena akan diuraikan pada judul tersendiri, tetapi hal yang penting akan coba disampaikan , mudah-mudahan bisa menjadi bahan pertimbangan .

Tip dan Tenik yang harus ditekankan UNTUK MEMILIH PASANGAN HIDUP pada setiap orang yang benar-benar menginginkan terbentuknya keluarga bahagia meliputi : 
  1. Hendaklah kita pelajari terlebih dahulu tentang pasangan kita , biasanya ini dalam tahap pendekatan , misalnya : - Apa sebenarnya tujuan memilih pasangan ( Ini akan terlihat apabila kita sudah dekat dengan pasangan kita dengan meneliti keluarga dan pergaulannya ). - Pasangan yang baik adalah dia bisa terbuka untuk hal-hal yang besifat positif. - Carilah pasangan yang sudah berfikiran matang artinya tidak menonjolkan kepentingan pribadi , ini dapat terlihat dari perilakunya , dia akan selalu mengedepankan musyawarah.
  2. Ingatlah Materi yang berlimpah BUKAN merupakan kunci kebahagiaan, TETAPI jangan lupa sumber materi itu harus ada untuk menopang kebutuhan. Hendaklah saling menjaga hubungan yang baik artinya mentaati batasan-batasan yang boleh dilakukan antara sebelum menikah dan setelah menikah. Pasangan hidup adalah usaha untuk melengkapi kekurangan 1 orang dengan kelebihan orang lain. Ini adalah salah satu kunci apabila pasangan kita mempunyai kekurangan maka kitalah yang berusaha melengkapinya. 
 III. TAHAP PEMBENTUKAN RUMAH TANGGA

Pada tahap ini , berlaku saat kita mulai menjalani Mahligai rumah tangga . Ini adalah moment yang sangat penting , dimana kita harus mulai menerapkan tahap demi tahap untuk menata Keluarga menuju bahagia. Perlu Teknik KHUSUS untuk meyatukan diri kita dengan pasangan kita yang mempunyai karateristik dan fikiran yang berbeda , sehingga dapat dibentuk menjadi keluarga bahagia.

Teknik dan Tip yang harus ditanamkan dalam diri kita adalah :
  • Niatkan dalam diri kita untuk memiliki keluarga yang bahagia, dan bertekat untuk menjaga keutuhan keluarga dalam kondisi apapun.
  • Selalu tanamkan dalam diri kita bahwa “ Kita adalah orang yang setia “ 
  • Jangan lupa , untuk selalu berkomunikasi dengan baik , setiap pasangan harus bisa berposisi sebagai api sekaligus menjadi air. Artinya disaat salah satu pasangan sedang menjadi api maka lawan pasangannya harus bisa menjadi air nya, demikian sebaliknya.
  • Jadikan kita dan pasangan kita sebagai pelengkap. Contohnya : Apabila satu pasangan tidak mampu mengerjakan karena keterbatasan waktu atau yang lainnya, maka lawan pasangannya harus berusaha menyelesaikannya atau mencari solusi yang baik untuk menyelesaikannya.
  • Harus terbuka dalam hal apapun, contohnya : bila akan memberikan uang kepada family sebaiknya ada pembicaraan dengan pasangan.
  • Tanamkan dalam diri kita sebagai pasangan suami istri yang selalu berusaha menjalankan peran yang baik dalam pembagian pengaturan rumah tangga , dengan selalu mengedepankan komunikasi yang baik. Dengan keterangan diatas Penulis berharap semua pasangan muda maupun tua bisa selalu berupaya untuk menjaga keutuhan rumah tangga. 
Yang perlu diingat " Kebahagiaan Keluarga adalah KUNCI HIDUP  maka Percayalah bahwa Anda dan Pasangan anda mampu , Selalu  berusahalah selalu melindungi dan menyayangi pasangan anda adalah utama  "